Jumat, 27 Desember 2013

Selasa, 15 Oktober 2013


Salam Lestari,,,
Segenap Pengurus Siswa Pencinta Alam " GESPALA " SMA Negeri 1 Seponti
Mengucapkan
"Selamat Hari Raya Idul Adha 1434 H Kepada Seluruh Umat Islam"
Mari Jadikan Idul Adha Momentum Menyambungkan tali silaturahmi, melatih kepekaan, empati dan megikis kebencian di hati.


Sabtu, 23 Februari 2013

Kami Segenap Keluarga Besar Siswa Pecinta Alam "GESPALA"

Mengucapkan
 
Selamat Ulang Tahun Ke - 4 SMAN 1 Seponti Kabupaten Kayong Utara

"Semoga SMAN 1 Seponti  Makin Berkualitas dan Lebih Berprestasi di Bumi Kayong"

LESTARI ALAMKU


Kamis, 07 Februari 2013

KETUM



KA'EM
NPA.1100006.gSP
Leader Angkatan Perintis GESPALA





















SINGGIH, D.S
NPA.1100002.gSP
ketua umum - 1
 periode 2011 s.d 2012 








NURCAHYOKO
NPA.1200012.gsp
ketua umum - ii
periode 2012 s.d 2013 






  

 




UNTUNG RUANDI
1300027.gsp
Ketua Umum - III
Periode 2013 s.d. 2014







Rabu, 30 Januari 2013

STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI GESPALA
PERIODE 2012 - 2013

Pembina : 1. Budi Satya, S.Pd
                2. Eka Saputra, S.Pd
                3. Fahmi, S.Pd

Ketua Umum     : Nur Cahyoko
Wakil                 : Wahyu Rojikin
Sekertaris          :  Eli Juniarti
Bendahara         : Rika Rohani
Kesekretariatan : Eli Supriani


Devisi. RC    : David Dwi Suhendra
Devisi. GH    : Hamdan Eko Nurcahyanto
Devisi. LH    : Novita Sari

Anggota......

Selasa, 29 Januari 2013

S U R V I V A L


Secara etimologi Survival berasal dari bahasa inggris yaitu “survive” yang berarti hidup atau bertahan hidup. Kemauan dan kemampuan manusia untuk bertahan hidup dalam lingkungan sekitarnya merupakan naluri yang manusiawi, hal ini sebagai penjelmaan daya pikir makhluk yang sempurna. Naluri seperti ini tumbuh dan berkembang dengan sendirinya.

Jadi survival adalah kemampuan seseorang untuk dapat bertahan hidup dari keadaan yang kurang menguntungkan di sekelilingnya. Keadaan ini antara lain seperti: tersesat di hutan, pesawat yang jatuh ke gunung, pilot pesawat yang terpaksa melakukan pendaratan darurat di laut (ditching), Kapal laut yang mengalami musibah, dll.



Mengapa Ada Survival?

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapinya.

kesulitan-kesulitan tersebut dapat berupa:

-          Keadaan diri (mental, keadaan fisik dan keadaan kesehatan)

-          Kondisi alam (cuaca, keadaan medan)

-          Keadaan mahluk hidup lain disekitar kita (binatang, tumbuh-tumbuhan)



1. Keadaan diri

-          Fisik: tidak menyiapkan dengan optimal maka tidak akan  mampu mengadakan perjalanan dan membawa perbekalan yang dibutuhkan dalam perjalanan

-          Mental: seperti takut gelap, takut kehujanan atau kebiasaan dimanjakan

-          Pengetahuan keterampilan: keterampilan mencari makan, membuat tenda, dll.

2. Kondisi alam

Masalah yang dapat membahayakan jiwa manusia dan dapat menyebabkan kematian adalah faktor dingin. Dingin terjadi karena temperatur di alam lebih rendah dari temperatur tubuh kita. Dingin yang dimaksud disini adalah penyebab kematian yang dikarenakan penurunan suhu tubuh yang dikenal dengan hypotermia. Suhu tubuh manusia normal adalah 36ْ -37ْoC, dimana temperatur ini harus dipertahankan. Penurunan suhu tubuh 1ْ - 2ْoC saja dapat menyebabkan gangguan vital pada tubuh sampai pada kematian. Penurunan suhu tubuh ini biasanya terjadi tanpa disadari.

Pengeluaran panas tubuh dapat terjadi melalui :

-              Respirasi/pernapasan

-              Evaporasi/penguapan

-              Konduksi/penerusan tenaga

-              Radiasi/pemancaran atau penyinaran

3. Masalah makhluk hidup lainnya

  1. Manusia, menghadapi manusia/penduduk asli maka perlu diingat: hormati adat istiadat setempat dan ikuti kebiasaan yang berlaku
  2. Binatang, anda harus mengenal sifat-sifat binatang hutan untuk dapat segera menghindari hal-hal yang mengancam jiwa kita
  3. Tumbuh-tumbuhan, harus mengenal tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan dan yang tidak dapat dimakan. Jangan memakan sesuatu bila tidak yakin bahwa makanan tersebut beracun, hindari buah-buahan yang menyala, bergetah dan berbulu.

Dalam buku survival yang dijadikan literatur/rujukan militer yang berhubungan dengan pembinaan kekuatan rohani   seseorang, khususnya dalam Komando.

kata survival diberikan singkatan sebagai berikut:

S : Sadarilah sungguh-sungguh situasimu

U : Untung malang bergantung ketenanganmu

R : Rasa takut dan panik harus kau kuasai

V : Vakum, isilah segera

I : Ingatlah dimana kau berada

V : Viva (hidup), hargailah

A : Adat istiadat setempat perlu ditiru

L :  Latihlah dirimu dan belajarlah selalu

TERSESAT


Dalam keadaan tersesat terdapat pedoman yang dapat diingat dengan mudah yaitu STOP yang merupakan kependekan dari:

S   : Stop/seating, berhenti dan istirahat, jangan panik

T  : hinking, gunakan akal dan selalu sadar akan keadaan yang   sedang dihadapi

O :Observation, amati keadaan sekitar, tentukan arah, manfaatkan alat-alat  yang ada dan hindari hal-hal yang tidak perlu

P : Planning, buat rencana dan perhitungkan konsekuensinya bila sudah mengetahui apa yang harus dilakukan

HYPOTERMIA


Hypotermia adalah penurunan suhu tubuh (kedinginan) dari suhu normal. Kalau panas, tubuh kita akan mengeluarkan keringat untuk mengurangi panas tersebut, dan kalau dingin kita menggigill untuk memanaskan tubuh. Hypotermia dapat terjadi akibat cuaca dingin, angin, dan hujan utamanya pada tempat-tempat ketinggian seperti gunung.

Upaya pencegahan hypotermia:

-          Memakai pakain yang berlapis untuk mengontrol suhu tubuh

-          Jangan duduk/berbaring langsung diatas tanah/batu

-          Hindari kulit dari air yang berlebihan

-          Makan makanan tambahan sesering mungkin yang berkalori tinggi  seperti gula-gula, coklat, dll

-          Melakukan paking ransel (misal memakai polybag dalam ransel) untuk melindungi pakaian saat hujan

-          Menggunakan topi/kupluk berbulu domba (kebanyakan panas tubuh hilang dari kepala)

-          Membuat perlindungan (tenda/bivak)

-          Membuat api unggun



Tahapan hypotermia:



Suhu tubuh (dubur) ْoC
Sifat/Gejala
Perlakuan
37,5ْ oC
Normal
Lakukan upaya pencegahan hypotermia
36ْ oC
Merasa dingin
-     Cari perlindungan
-      Ganti pakaian yang basah
-      Minum minuman hangat yang manis
-      Makan makanan berkalori tinggi
-      Buat perapian
35ْ oC

Menggigil

-     Jangan melakukan gerakan berlabihan (banyak bergerak mengakibatkan kehilangan panas berlebihan)
-     Menambah panas dari luar dibagian leher dan disamping tubuh
-     Buka pakian korban dan masukkan dalam SB bersama seseorang yang juga tidak mengenakan pakaian
-     Naikkan  suhu tubuh korban seperti biasa lalu pindahkan ketempat aman (jangan lakuakan kegiatan, bisa kambuh)
34ْ oC
Jalan kurang teliti, bicara gugup, bingung, dan kaku
33ْ oC
Otot keras
32ْ oC
Menggigil berhenti
-     Berbaring dengan kaki diatas sedikit
-     Jangan gerakkan badan
-     Menambah panas dari luar (pada leher dan disamping tubuh saja)
31ْ oC
Setengah sadar
30ْ oC
Pingsan, biji mata membesar
-     Janganmemberi    makanan/minuman
-     Jaga saluran napas
29ْ oC
Jantung dan napas pelan
-     Memakai posisi stabil
    (recovery position)
28ْ oC
Jantung tak menentu
-     Beri bantuan pernapasan  (mulut ke mulut) sama dengan kecepatan napas korban
24ْ oC

Tewas

Belum bisa dikatakan mati sebelum korban panas kembali dan kemudian meninggal

Tahapan hypotermia lebih cepat menjadi parah bagi:

-          Anak-anak

-          Orang tua (lanjut usia)

-          Orang yang sakit

-          Orang kurus



Jika anda pernah merasa dingin atau pernah menggigil digunung, berarti suhu tubuh anda sudah mulai  menurun dari suhu normal.



Kebutuhan Dalam Survival

1.     Sikap mental

Seorang survivor perlu mempunyai sikap sebagai berikut:

a.    Semangat untuk tetap hidup

b.    Kepercayaan diri

c.    Akal sehat

d.    Disiplin dan rencana kegiatan yang matang

e.    Kemampuan belajar dan pengalaman

f.    Pengetahuan tentang rimba, laut, dan lingkungan serta pengetahuan tentang ekologi dan biologi

2.  Pengetahuan


Untuk mendukung suksesnya kegiatan survival maka diperlukan pengetahuan tambahan bagi seorang survivor, terutama pengetahuan yang berhubungan dengan  teknik survival, pengetahuan tambahan tersebut antara lain:

g.    Pengetahuan cara membuat alat perlindungan

h.    Pengetahuan tentang cara memperoleh air

i.     Cara mendapatkan makanan

j.     Cara mendapatkan dan membuat api

k.    Pengetahuan orientasi medan

l.      Cara mengatasi gangguan binatang

m.   Mencari pertolongan dan keluar dari kesulitan

3.  Peralatan

Seorang Survivor harus dilengkapi dengan peralatan yang lengkap dan canggih agar dapat melakukan survival dengan baik dan aman.

4.    Kemauan belajar

Kemauan belajar merupakan faktor pendukung keberhasilan survival karena dengan belajar kita mengenal alam lebih akrab dan dapat menyesuaiakn diri dengan medan sekitarnya.

5.   Pengalaman dan latihan

Tekanan Yang Timbul Dalam Situasi Survival


1.     Stres mental dan fisik

Diakibatkan oleh panik, kelelahan dan kurang tidur. Apabila mengambil tindakan yang keliru dapat berakibat fatal. Cara mencegah:

-      Mempunyai kesiapan dalam segala keadaan untuk  melakukan survival, baik fisik, mental dan peralatan

-      Selalu berpikir positif dan optimis

-      Sering melakukan latihan survival

2.  Rasa Takut dan Penyakit

Penyakit merupakan musuh terbesar dalam perjuangan kita untuk hidup dalam hutan rimba dan rawa-rawa. Kita harus mengetahui bagaimana mereka dibawa atau datang dan bagaimana cara-cara menghindarinya.

3.    Rasa Haus

Rasa haus timbul karena rasa takut dimana menyebabkan kita mengeluarkan keringat akibat reaksi dalam tubuh, juga dipengaruhi kondisi alam yaitu teriknya matahari yang menyebabkan pengeluaran keringat dari dalam tubuh

4.    Rasa Lapar

Terjadi karena selama melakukan aktifitas tubuh akan mengeluarkan energi sehingga badan teras lemas dan timbul rasa lapar

5.    Rasa Panas dan Dingin

Panas dan dingin ini dipengaruhi oleh cuaca dan ketinggian. Bila terik matahari kita akan merasa kepanasan, dan bila malam kita biasanya merasa kedinginan. Ketinggian juga berpengaruhi karena semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut akan semakin dingin.

6.    Rasa Bosan (bila terlalu lama tersesat)

7.    Rasa Terisolasi

Selama tersesat, survivor akan merasakan terisolasi apalagi bila tersesat seorang diri. Survivor akan merasak daerah itu asing untuk dirinya, suasana yang sunyi teras mencekam, terkurung dan terkungkung.



8.    Kelainan Tingkah Laku

Biasanya survivor mengalami kelainan tingkah laku yang dipengaruhi oleh tekanan psikologis. Dimana rasa takut dan panik menyebabkan tindakan tidak terkontrol.

TIPS MELAKUKAN PENDAKIAN



A. Perencanaan Pendakian :

1.    Mencari Informasi. Informasi diperlukan untuk mengetahui karakteristik obyek lebih awal sehingga memungkinkan untuk mempersiapkan segala sesuatu lebih baik. Untuk mendapatkan data-data kita dapat memperoleh dari literatur- literatur yang berupa buku-buku atau artikel-artikel yang kita butuhkan atau dari orang-orang yang pernah melakukan pendakian pada objek yang akan kita tuju.

2.   Langkah terakhir ialah meminta informasi dari penduduk setempat atau siapa saja yang mengerti tentang gambaran medan lokasi yang akan kita daki.

3.   Membuat ROP (Rencana Operasi Perjalanan). Buatlah perencanaan secara detail dan rinci, yang berisi tentang daerah mana yang dituju, berapa lama kegiatan berlangsung, perlengkapan apa saja yang dibutuhkan, makanan yang perlu dibawa, perkiraan biaya perjalanan, bagaimana mencapai daerah tersebut, serta prosedur pengurusan ijin mendaki di daerah tersebut. Lalu buatlah ROP secara teliti dan sedetail mungkin, mulai dari rincian waktu sebelum kegiatan sampai dengan setelah kegiatan. Aturlah pembagian job dengan anggota pendaki yang lain (satu kelompok), tentukan kapan waktu makan, kapan harus istirahat, dan sebagainya.

B. Persiapan :

1.    Fisik. Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan :

Ø Stretching (perenggangan) Sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya.

Ø Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya.

Ø Sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.

2.   Pengetahuan alam bebas.

Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta PPPK praktis.

3.   Mental. Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya. · Kelengkapan administrasi. Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.

 

C. Kelengkapan peralatan pendukung. adalah :

-         Tas Ransel

-         Topi Rimba

-         Pakaian yang menyerap keringat

-         Celana Lapangan dari bahan kain dan cepat kering jika basah.

-         Jas Hujan/Raincoat

-         Jaket Tebal

-         Kaos Kaki tebal

Open Recruitment

  Pendaftaran & Penerimaan Calon Anggota Baru Siswa Pencinta Alam GESPALA Angkatan ke 13 SMA Negeri 1 Seponti Kabupaten Kayong Utara 202...